Apa Saja Makanan Pencegah Stroke?

Diet kaya flavonoid, antioksidan, dan lemak sehat dapat mengurangi risiko stroke.

Stroke adalah salah satu penyebab utama kematian di Amerika Serikat. Mengonsumsi makanan tinggi lemak jenuh, lemak trans, kolesterol, dan natrium terkait dengan peningkatan risiko stroke.

Memasukkan berbagai makanan sehat dalam diet Anda dapat membantu mengurangi risiko stroke. Berikut lima makanan yang diketahui bermanfaat untuk mencegah penyakit stroke:

5 makanan pencegah stroke

1. Sayuran hijau

Sayuran berdaun hijau seperti bayam, kangkung, dan collard hijau kaya akan nitrat diet dan nutrisi lain yang dapat membantu mengurangi risiko stroke.

Saat Anda makan sayuran hijau, tubuh Anda mengubah nitrat menjadi oksida nitrat, sebuah molekul yang berperan penting dalam mengatur aliran darah dan tekanan darah.

Sebuah studi tahun 2021 menemukan bahwa mengonsumsi setidaknya 60 miligram (mg) sayuran nitrat (1 cangkir sayuran berdaun hijau) per hari menyebabkan penurunan risiko stroke iskemik sebesar 17%.

2. Kenari

Kenari adalah sumber asam alfa-linolenat (ALA) yang baik, sejenis asam lemak omega-3 yang terbukti mengurangi peradangan, meningkatkan aliran darah, dan menurunkan tekanan darah, yang semuanya dapat mengurangi risiko stroke.

Selain itu, kenari kaya akan antioksidan dan nutrisi lain yang dapat membantu melindungi dari stres oksidatif dan faktor lain yang berkontribusi terhadap risiko stroke.

Penelitian dari tahun 2021 yang mengamati lebih dari 93.000 orang hingga 20 tahun menemukan bahwa mereka yang makan lebih banyak kenari memiliki risiko kematian yang lebih rendah dari penyebab apa pun, terutama dari penyakit jantung, dan mereka cenderung hidup lebih lama daripada mereka yang tidak makan kenari.

3. Jeruk buah-buahan

Buah jeruk adalah sumber vitamin dan mineral yang baik, termasuk vitamin C, folat, dan potasium. Mereka juga mengandung flavonoid, yang merupakan senyawa tanaman dengan sifat antioksidan dan anti-inflamasi yang dapat membantu melindungi dari stroke.

A studi 2012 dari 69.622 wanita menemukan bahwa konsumsi buah jeruk dikaitkan dengan penurunan risiko stroke.

4. Ikan berlemak dan tidak berlemak

Ikan berlemak seperti salmon, tuna segar, dan mackerel mengandung asam lemak omega-3 yang tinggi, yang dapat membantu mengurangi risiko stroke dengan meningkatkan aliran darah dan mengurangi peradangan.

Ikan tanpa lemak, seperti kakap, mahi-mahi, dan cod, memiliki kadar omega-3 yang lebih rendah, tetapi mereka mungkin memiliki nutrisi lain yang berguna untuk mencegah stroke.

Misalnya, ikan tanpa lemak mengandung jumlah protein, yodium, dan selenium yang lebih tinggi, serta lebih sedikit kalori, yang dapat bermanfaat bagi kesehatan manusia.

A Studi populasi Belanda 2018 menemukan bahwa satu atau lebih porsi ikan berlemak atau tidak berlemak per minggu dapat mengurangi risiko stroke iskemik.

A Ulasan 2018 dari 5 studi menemukan bahwa ikan tanpa lemak — termasuk lobster, scallop, dan udang — mungkin sangat bermanfaat untuk risiko stroke, bahkan mungkin lebih dari ikan berlemak. Para penulis mengatakan bahwa diperlukan lebih banyak penelitian untuk mengkonfirmasi temuan ini.

5. yogurt

Yogurt adalah sumber yang baik dari beberapa nutrisi penting untuk kesehatan jantung, termasuk kalsium, potasium, dan probiotik.

A studi 2018 multinasional besar menemukan bahwa konsumsi yogurt dan susu yang lebih banyak dikaitkan dengan penurunan risiko kematian dan kejadian penyakit kardiovaskular utama, seperti stroke atau serangan jantung.

Bagaimana stroke berhubungan dengan diet?

Stroke terkait dengan diet dalam beberapa cara. Pola makan tinggi lemak jenuh, lemak trans, kolesterol, dan natrium dapat berkontribusi pada perkembangan faktor risiko stroke, seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, dan obesitas, yang dapat meningkatkan kemungkinan terkena stroke.

Sebaliknya, mengonsumsi makanan tinggi makanan kaya vitamin, mineral, dan senyawa tanaman pelindung dapat membantu mengurangi faktor risiko ini dan meningkatkan kesehatan jantung secara keseluruhan, yang dapat menurunkan kemungkinan stroke.

Makanan untuk makan lebih sedikit untuk pencegahan stroke

Beberapa makanan dapat meningkatkan risiko stroke bila dikonsumsi secara berlebihan. Ini termasuk:

  • Daging olahan: Mengkonsumsi daging olahan dalam jumlah besar, seperti hot dog dan nugget ayam, telah terhubung hingga peningkatan risiko stroke.
  • Minuman dan makanan manis: Mengkonsumsi minuman manis, seperti soda dan minuman olahraga, serta makanan tinggi gula tambahan, seperti makanan pencuci mulut, permen, dan makanan ringan, dapat berkontribusi untuk pengembangan obesitas, diabetes tipe 2, dan tekanan darah tinggi, yang semuanya meningkatkan risiko stroke.
  • Makanan tinggi sodium: Mengkonsumsi makanan tinggi sodium, seperti makanan cepat saji dan makanan ringan olahan, dapat berkontribusi untuk pengembangan tekanan darah tinggi, yang merupakan faktor risiko utama untuk stroke.
  • Lemak trans: Mengonsumsi makanan yang tinggi lemak trans, seperti gorengan, makanan yang dipanggang, dan makanan ringan kemasan, dapat meningkat risiko stroke dengan berkontribusi pada perkembangan kolesterol tinggi dan peradangan.
  • Alkohol: Minum alkohol secara berlebihan dapat meningkatkan risiko stroke dengan berkontribusi terhadap tekanan darah tinggi dan irama jantung yang tidak teratur.

Tips lain untuk mencegah stroke

Selain menjaga pola makan sehat, ada beberapa cara lain untuk mengurangi risiko stroke:

  • mendapatkan aktivitas fisik secara teratur
  • berhenti merokok
  • mempertahankan berat badan sedang
  • mengelola stres
  • mengelola kondisi kesehatan seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi

Intinya

Stroke adalah salah satu penyebab kematian tertinggi di Amerika Serikat. Mengonsumsi makanan bergizi yang kaya akan antioksidan, flavonoid, dan lemak sehat dapat menurunkan risiko stroke.

Berfokus pada makanan padat nutrisi seperti buah-buahan, sayuran, dan lemak sehat, serta membatasi atau menghindari makanan olahan dan tinggi gula, dapat membantu Anda mengelola tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan faktor risiko stroke lainnya.

Anda mungkin juga menyukai

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent News