Apakah Nasi Putih Baik untuk Sindrom Iritasi Usus Besar?

Nasi putih bisa menjadi solusi sementara untuk meredakan serangan IBS karena kandungan FODMAP yang rendah dan kemudahan pencernaan.

Sindrom iritasi usus besar (IBS) adalah gangguan pencernaan yang ditandai dengan sakit perut, kembung, dan perubahan kebiasaan buang air besar.

Banyak penderita IBS mengelola gejalanya melalui diet rendah FODMAP (oligosakarida yang dapat difermentasi, disakarida, monosakarida, dan poliol), yang menghindari karbohidrat yang dapat difermentasi yang diketahui memicu gejala.

Nasi putih dianggap sebagai salah satu biji-bijian FODMAP terendah. Mudah dicerna dan kecil kemungkinannya menyebabkan masalah pencernaan.

Mari kita periksa bagaimana nasi putih dapat membantu mengelola gejala IBS dan mencari tahu mengapa pilihan alternatif mungkin lebih tepat untuk individu tertentu.

Apakah nasi putih merupakan pilihan yang baik selama IBS kambuh?

Nasi putih sering kali merupakan pilihan yang baik saat IBS kambuh karena memang demikian rendah karbohidrat yang dapat difermentasi (FODMAPs) yang dapat memperburuk gejala. Mudah dicerna dan umumnya ditoleransi dengan baik oleh kebanyakan penderita IBS.

Namun, mengonsumsi nasi putih terlalu sering mungkin tidak disarankan karena pengolahannya menghilangkan serat, vitamin, dan mineral, serta indeks glikemiknya yang tinggi dapat memengaruhi kadar gula darah.

Biji-bijian lain seperti quinoa, oat, polenta, dan pasta bebas gluten juga bisa menjadi pilihan yang baik tergantung pada toleransi dan preferensi pribadi Anda. Akan sangat membantu jika Anda bereksperimen dengan berbagai opsi untuk melihat mana yang terbaik bagi Anda.

Bagaimana nasi membantu mengatasi IBS?

Beras, terutama nasi putih, sering direkomendasikan untuk penderita IBS karena kandungan FODMAP-nya yang rendah. FODMAP adalah karbohidrat yang dapat difermentasi yang dapat memicu gejala pada beberapa penderita IBS.

A ulasan tahun 2020 menemukan bahwa diet rendah FODMAP efektif untuk mengelola gejala IBS, dan bermanfaat bagi sebagian besar individu. Diet ini bekerja dengan mengurangi beban osmotik (jumlah zat yang menarik air ke dalam usus) dan gas di usus, namun efek dan risiko jangka panjangnya memerlukan penelitian lebih lanjut.

Selain itu, nasi putih mudah dicerna sehingga bermanfaat bagi mereka yang memiliki sistem pencernaan sensitif. Ini menyediakan sumber karbohidrat hambar yang dapat membantu menenangkan perut dan menyediakan sumber energi yang lembut tanpa mengiritasi sistem pencernaan.

Bisakah nasi putih membantu Anda menghindari kambuhnya IBS?

Nasi putih cenderung tidak memicu gejala IBS, namun tidak serta merta dipandang sebagai tindakan pencegahan kambuhnya penyakit.

Fokus dalam mengelola IBS biasanya pada mengidentifikasi dan menghindari pemicunya, menjaga pola makan seimbang, dan mengelola stres. Dalam beberapa kasus, obat-obatan mungkin juga diresepkan untuk membantu mengatasi gejala.

Studi menunjukkan bahwa intervensi lain seperti akupunktur, terapi perilaku kognitif (CBT), hipnoterapi, meditasi, dan yoga juga sama efektifnya dengan diet rendah FODMAP dalam mengurangi gejala IBS.

Secara keseluruhan, pengobatan IBS mungkin melibatkan pendekatan holistik, mengintegrasikan perawatan medis, perubahan gaya hidup, adaptasi pola makan, dan terapi perilaku.

Jenis beras apa yang terbaik untuk IBS?

Nasi putih sering dianggap sebagai pilihan terbaik untuk IBS karena kandungan seratnya yang lebih rendah sehingga lebih mudah dicerna dan kecil kemungkinannya memicu gejala.

Namun nasi putih tinggi karbohidrat sehingga bisa menyebabkan lonjakan kadar gula darah. Ini mungkin menjadi pertimbangan bagi individu yang mengelola diabetes atau berisiko mengembangkannya.

A belajar dari 132.373 orang di 21 negara menemukan bahwa konsumsi nasi putih yang lebih tinggi, 450 gram atau 3 cangkir sehari, dikaitkan dengan peningkatan risiko terkena diabetes, khususnya di Asia Selatan. Namun, wilayah lain menunjukkan hubungan yang sederhana dan tidak signifikan, sehingga menunjukkan bahwa temuan ini mungkin lebih dapat diterapkan pada populasi tertentu.

Bagi mereka yang mengkhawatirkan kadar gula darah atau mencari lebih banyak nutrisi, varietas beras lain, seperti beras merah dan beras basmati, juga rendah FODMAP dan mungkin cocok.

Pada akhirnya, penting bagi Anda untuk mendengarkan tubuh Anda dan memilih jenis nasi yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda.

Biji-bijian apa lagi yang bisa Anda makan dengan IBS?

Ada beberapa butir FODMAP rendah yang umumnya dapat ditoleransi dengan baik oleh penderita IBS, antara lain sebagai berikut:

  • biji gandum
  • oat (bebas gluten)
  • jawawut
  • soba
  • polenta
  • tepung jagung

Bagaimana memperkenalkan makanan dalam diet eliminasi

Diet eliminasi untuk IBS melibatkan menghilangkan makanan tertentu yang dapat memicu gejala, dan kemudian memperkenalkannya kembali untuk melihat pengaruhnya terhadap Anda.

Untuk memasukkan jenis makanan tertentu, seperti nasi, mulailah dengan menghilangkan semua makanan yang berpotensi menjadi pemicu, termasuk biji-bijian lainnya, selama beberapa minggu. Kemudian, perkenalkan kembali nasi secara bertahap sambil memantau gejala Anda. Jika tidak menimbulkan masalah, Anda bisa terus memasukkannya ke dalam makanan Anda.

Intinya

Nasi putih dapat membantu mengatasi IBS karena rendah FODMAP dan mudah dicerna, sehingga dapat mengurangi risiko memicu gejala. Namun, ini bukanlah metode yang mudah dilakukan, dan intervensi lain, seperti akupunktur dan CBT, juga terbukti berhasil.

Untuk mengetahui apakah nasi putih membantu mengurangi kambuhnya penyakit, Anda dapat mencoba memasukkannya ke dalam makanan Anda selama jangka waktu tertentu sambil memantau gejalanya.

Anda mungkin juga menyukai

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent News