Bisakah Stres dan Kecemasan Menyebabkan Asam Urat?

Stres sendiri tidak secara langsung menyebabkan asam urat. Namun hal ini secara tidak langsung dapat berkontribusi dengan meningkatkan kadar asam urat, produk limbah yang dapat memperburuk gejala Anda.

Sekelompok orang melakukan yoga.
Getty Images/AzmanL

Asam urat adalah salah satu jenis radang sendi. Hal ini terjadi ketika kristal asam urat yang biasanya dikeluarkan malah menumpuk di persendian Anda. Hal ini dapat menyebabkan peradangan dan nyeri.

Kadar asam urat tinggi bisa terjadi jika Anda banyak mengonsumsi makanan tinggi purin (seperti daging buruan dan organ tubuh), kurang minum air putih, menderita penyakit ginjal, dan mengonsumsi obat-obatan tertentu.

Stres adalah faktor lain yang dapat menyebabkan peningkatan kadar asam urat, tapi apakah bisa menyebabkan asam urat? Inilah yang dikatakan penelitian tersebut.

Bisakah stres menyebabkan asam urat?

Meskipun stres sendiri tidak secara langsung menyebabkan asam urat, namun secara tidak langsung dapat meningkatkan risiko dengan meningkatkan kadar asam urat Anda.

Saran penelitian bahwa selama masa stres, tubuh Anda dapat meningkatkan kadar asam urat sebagai cara untuk mengelola stres oksidatif. Ketika kadar asam urat tetap tinggi seiring berjalannya waktu, peluang Anda terkena asam urat pun meningkat.

Stres juga dapat membuat Anda lebih rentan terhadap pilihan gaya hidup yang tidak terlalu sehat. Pola makan yang tidak seimbang, kurang minum air putih, dan melewatkan olahraga dapat semakin meningkatkan kadar asam urat Anda. Seiring waktu, kadar ini dapat menyebabkan terbentuknya kristal asam urat di persendian Anda, sehingga memicu gejala asam urat.

Hubungan antara asam urat dan stres, kecemasan, dan depresi

Hubungan antara asam urat dan stres, kecemasan, dan depresi sangatlah rumit. Misalnya, stres dapat meningkatkan kemungkinan Anda terkena asam urat, namun asam urat juga dapat membuat Anda semakin stres.

Selain itu, penelitian telah menunjukkan bahwa peradangan kronis akibat asam urat dikaitkan dengan risiko depresi yang lebih tinggi.

Suatu jenis protein yang disekresikan yang disebut sitokin inflamasi juga dapat mempengaruhi neurotransmiter. Ini adalah pembawa pesan kimiawi yang membawa informasi ke seluruh sel saraf Anda. Artinya, sitokin inflamasi dapat memengaruhi bagian otak yang mengatur suasana hati, sehingga berkontribusi terhadap gejala depresi.

Sebuah studi menganalisis klaim Medicare dari orang Amerika yang berusia 65 tahun atau lebih untuk menyelidiki hubungan antara asam urat dan risiko timbulnya depresi baru.

Setelah disesuaikan dengan berbagai faktor – seperti demografi, pengobatan, dan kondisi medis lainnya – penelitian ini menemukan bahwa penderita asam urat 42% lebih mungkin mengalami depresi dibandingkan mereka yang tidak menderita asam urat.

Studi lain pada tahun 2020 juga menemukan bahwa penderita asam urat lebih mungkin mengalami depresi. Temuan ini juga menunjukkan hubungan yang kurang jelas antara asam urat dan kecemasan.

Strategi manajemen stres

Jika Anda menderita asam urat, ada baiknya Anda mempraktikkan teknik manajemen stres. Cobalah beberapa hal berikut ini:

  • Napas dalam-dalam: Latih latihan pernapasan dalam untuk membantu menenangkan pikiran dan tubuh Anda. Tarik napas perlahan melalui hidung, tahan selama beberapa detik, dan buang napas perlahan melalui mulut.
  • Relaksasi otot progresif: Ini melibatkan menegangkan dan kemudian mengendurkan setiap kelompok otot di tubuh Anda, mulai dari jari kaki hingga kepala.
  • Meditasi kesadaran: Latih kewaspadaan dengan memfokuskan perhatian Anda pada momen saat ini tanpa menghakimi. Ini dapat membantu menurunkan stres dan meningkatkan kesadaran akan pikiran dan perasaan Anda.
  • Yoga atau tai chi: Lakukan aktivitas fisik ringan seperti yoga atau tai chi, yang dapat membantu menurunkan stres dan meningkatkan relaksasi melalui teknik gerakan dan pernapasan.
  • Hobi: Lakukan aktivitas yang Anda sukai, seperti membaca, mendengarkan musik, atau menghabiskan waktu di alam terbuka, untuk membantu Anda beristirahat dan bersantai.
  • Gaya hidup sehat: Pertahankan pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan seimbang, tidur cukup, dan menghindari asupan alkohol dan kafein berlebihan.
  • Dukungan sosial: Tetap terhubung dengan teman dan keluarga untuk mendapatkan dukungan emosional; berbicara dengan seseorang yang Anda percayai tentang perasaan Anda dapat membantu menurunkan stres. Menjadi sukarelawan di komunitas Anda juga bisa menjadi cara positif untuk mengalihkan fokus Anda dari diri sendiri dan membantu orang lain.

Pilihan pengobatan

Meskipun teknik manajemen stres berpotensi membantu gejala asam urat Anda, teknik ini bukanlah pilihan pengobatan yang berdiri sendiri.

Jika Anda menderita asam urat, dokter mungkin akan meresepkan obat dan merekomendasikan perubahan gaya hidup. Beberapa pilihan pengobatan meliputi:

  • Obat-obatan: Obat antiinflamasi nonsteroid, colchicine, dan kortikosteroid dapat membantu mengurangi rasa sakit dan peradangan saat asam urat kambuh. Untuk penatalaksanaan jangka panjang, obat-obatan seperti allopurinol, febuxostat, dan probenecid mungkin diresepkan untuk menurunkan kadar asam urat dan mencegah kambuhnya asam urat di kemudian hari.
  • Perubahan gaya hidup: Mengubah pola makan Anda, seperti mengurangi makanan kaya purin (daging merah, jeroan, dan makanan laut) dan alkohol, tetap terhidrasi, dan menjaga berat badan dalam jumlah sedang, dapat membantu mengatasi gejala asam urat.
  • Manajemen stres: Teknik pengelolaan stres, seperti pernapasan dalam, meditasi, yoga, dan olahraga, dapat membantu menurunkan tingkat stres. Konseling atau terapi juga mungkin bermanfaat dalam mengelola stres.
  • Perawatan bersama: Beristirahat dan meninggikan sendi yang terkena, mengompres dengan es, dan menggunakan alat bantu seperti tongkat dan belat dapat membantu.
  • Manajemen stres: Teknik seperti pernapasan dalam, meditasi, yoga, dan kewaspadaan dapat membantu menurunkan tingkat stres. Olahraga teratur dan tidur yang cukup juga penting untuk mengelola stres.

Tanpa pengobatan, flare biasanya akan hilang dengan sendirinya satu atau dua minggu, terutama pada tahap awal penyakit. Namun pengobatan dapat mempercepat perbaikan gejala.

Garis bawah

Serangan asam urat sangat menyakitkan dan dapat melumpuhkan sendi yang terkena. Penyakit ini sering menyerang satu sendi, meski bisa menyerang beberapa sendi.

Meskipun stres sendiri tidak secara langsung menyebabkan asam urat, namun secara tidak langsung dapat meningkatkan risiko dengan meningkatkan kadar asam urat, yang dapat mempengaruhi individu yang rentan terkena asam urat seiring berjalannya waktu.

Jika Anda menduga Anda menderita asam urat yang berhubungan dengan stres, cobalah berkonsultasi dengan ahli kesehatan untuk mendapatkan diagnosis dan rencana pengobatan yang akurat. Mereka dapat merekomendasikan perubahan gaya hidup, teknik manajemen stres, dan obat-obatan untuk membantu mengatasi gejala Anda.

Anda mungkin juga menyukai

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent News