Pada awal tahun 1998, Intel mengalami kesulitan menjual Pentium II yang saat itu harganya mahal. Banyak pengguna yang membeli AMD K6-233 yang menawarkan kinerja sangat baik dengan harga yang terjangkau. Oleh karena itu, Intel menciptakan CPU baru yang disebut seleronyang mirip dengan Pentium II, tetapi tidak memiliki cache L2, shell Pentium II, dan menggunakan inti Covington yang baru. Pada tahun 1998, Intel mengganti Pentium MMX (MultiMedia eXtension) mereka dengan Celeron. Kartrid Celeron yang murah ini cocok dengan Slot 1, dan berjalan pada bus sistem 66 MHz. Jam internal berjalan pada 266 atau 300 MHz dan memberikan kinerja yang sangat baik untuk program floating point dan MMX yang berat seperti permainan tertentu. Mengenai aplikasi perkantoran, kurangnya cache L2 merupakan kerugian besar.
Saat ini, prosesor Celeron tersedia dalam bentuk dual-core, yang berjalan pada kecepatan lebih tinggi, dengan lebih banyak cache yang terpasang langsung ke dalam CPU (Central Processing Unit) inti. Penambahan cache membantu mengatasi beberapa masalah cache yang menyebabkan Celeron asli mendapat ulasan buruk.
Prosesor Celeron merupakan alternatif yang baik bagi pengguna yang tidak keberatan dengan sedikit penurunan kinerja dan tidak ingin memainkan game atau program komputer yang membutuhkan perangkat keras yang intensif.
Mengapa prosesor Intel Celeron pertama tidak sepopuler yang diharapkan?
1. Memiliki kesalahan
2. Tidak ada cache level 2
3. Kesalahan yang disebabkan
4. Menyebabkan Panas Berlebih
Cache, CPU, istilah CPU, Duron, Intel, L2 Cache, Mendocino, Mikroprosesor, Prosesor, Slot 1