The Brutalist: Drama arsitektur yang kelam dan ambisius

The Brutalist (judul Indonesia: Brutalis) adalah film drama tahun 2024 yang disutradarai oleh Brady Corbet. Film ini menampilkan deretan bintang seperti Adrien Brody, Felicity Jones, dan Guy Pearce, serta mengusung tema sejarah, seni, dan moralitas. Menggabungkan elemen drama psikologis dengan perjalanan seorang arsitek dalam dunia pasca-perang, film ini menghadirkan kisah yang penuh ketegangan emosional dan refleksi mendalam.

The Brutalist: Drama arsitektur yang kelam dan ambisius
The Brutalist

Ringkasan cerita (tanpa spoiler besar) 

Kisah ini berlatar belakang pertengahan abad ke-20, mengikuti perjalanan seorang arsitek asal Hungaria bernama László Toth (Adrien Brody) yang bersama istrinya, Erzsbét (Felicity Jones), berusaha membangun kehidupan baru di Amerika Serikat setelah Perang Dunia II. Sebagai seorang Yahudi yang selamat dari perang, László ingin mewujudkan visinya dalam dunia arsitektur, tetapi jalan yang ia tempuh tidaklah mudah.

Setibanya di Amerika, László mendapat kesempatan besar ketika seorang pria kaya dan berpengaruh, yang diperankan oleh Guy Pearce, menawarinya proyek konstruksi ambisius. Namun, seiring berjalannya waktu, tawaran ini berubah menjadi tantangan moral yang semakin menekan. László dan Erzsbét mendapati diri mereka terperangkap dalam dunia yang penuh intrik, pengkhianatan, dan kompromi etika yang mempertaruhkan prinsip serta impian mereka.

Film ini menggambarkan perjalanan dua dekade kehidupan mereka, mengungkap bagaimana ambisi, cinta, dan pengorbanan dapat membawa seseorang ke dalam konflik batin yang mendalam.

Karakter utama dan akting 

– Adrien Brody sebagai László Toth – Membawakan karakter seorang arsitek dengan ekspresi penuh beban emosional dan dilema moral.

– Felicity Jones sebagai Erzsbét Toth – Menampilkan sosok istri yang setia tetapi harus menghadapi kenyataan pahit dari keputusan suaminya.

– Guy Pearce sebagai klien misterius – Menjadi sosok enigmatis yang menawarkan kesempatan besar tetapi penuh konsekuensi tersembunyi.

– Pemeran pendukung – Joe Alwyn, Isaach De Bankolé, dan Stacy Martin memberikan lapisan tambahan dalam pengembangan cerita.

Ambisi kosong dari “The Brutalist”
Ambisi kosong dari “The Brutalist”

Penyutradaraan, sinematografi, dan visual 

Disutradarai oleh Brady Corbet, film ini memiliki estetika visual yang kuat dengan pencahayaan dan komposisi gambar yang mencerminkan atmosfer kelam dan penuh tekanan. Sinematografer Lol Crawley menggunakan teknik framing yang menggambarkan dunia arsitektur sebagai metafora dari kehidupan karakter utama: monumental, dingin, dan menekan.

Naskah dan dialog 

Naskah The Brutalist menawarkan cerita yang kaya akan makna dengan dialog yang efektif dan penuh makna tersembunyi. Gaya penceritaan yang lambat namun mendalam memperkuat tema besar dalam film ini, menciptakan rasa tegang dan tidak nyaman yang terus meningkat seiring berjalannya waktu.

Musik dan desain suara 

Musik dalam film ini digubah oleh Scott Walker, yang menciptakan nuansa melankolis yang memperkuat emosi dalam setiap adegan. Desain suara juga sangat diperhatikan, dengan detail-detail suara arsitektural seperti gema langkah kaki dan gemuruh mesin konstruksi yang menambah suasana film.

Tema dan simbolisme 

– Harga dari ambisi – Seberapa besar seseorang harus berkorban demi mencapai kejayaan dalam seni dan profesinya?

– Kompromi moral – László dipaksa untuk memilih antara mempertahankan integritasnya atau menerima pengaruh dari pihak yang lebih kuat.

– Brutalisme dalam kehidupan – Arsitektur brutalist yang keras dan kaku menjadi simbol dari perjalanan karakter utama, yang harus menghadapi realitas kehidupan yang tidak selalu indah.

Resepsi penonton dan ulasan kritik 

Film ini tayang perdana di Festival Film Venesia 2024 dan mendapatkan respons yang beragam. Beberapa kritikus memuji kedalaman temanya, sementara yang lain menganggap ritme film terlalu lambat. Namun, secara umum, The Brutalist diakui sebagai film dengan pendekatan artistik yang unik dan kuat, dengan perbandingan terhadap karya-karya sutradara seperti Stanley Kubrick dan Andrei Tarkovsky.

Perbandingan dan pengaruh 

– The Fountainhead (1949) – Sama-sama mengangkat kisah arsitek dengan visi kuat yang menghadapi tantangan moral.

– There Will Be Blood (2007) – Mengisahkan perjuangan seseorang dalam mencapai kesuksesan dengan pengorbanan besar.

– The Pianist (2002) – Sama-sama dibintangi Adrien Brody, dengan tema bertahan hidup dalam dunia yang keras.

The Brutalist adalah film yang tidak ditujukan untuk semua orang. Ini adalah karya yang membutuhkan kesabaran dan apresiasi terhadap estetika sinematik yang mendalam. Bagi mereka yang menyukai drama sejarah dengan lapisan psikologis dan filosofis yang kuat, film ini akan menjadi pengalaman yang mengesankan.

Apakah ambisi dan kejayaan sepadan dengan harga yang harus dibayar? The Brutalist mengajak penonton untuk merenungkan pertanyaan ini melalui narasi yang kuat dan visual yang menghantui.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

spot_img

Latest

Ghostlight 2024: Menyelami drama dan penyembuhan melalui teater

Ghostlight adalah film drama Amerika Serikat tahun 2024 yang disutradarai oleh Kelly O'Sullivan dan Alex Thompson, dengan skenario ditulis oleh O'Sullivan. Film ini menampilkan...

Dune: Bagian Dua – Perjalanan epik Paul Atreides berlanjut

Dune: Part Two (Dune: Bagian Dua) adalah sekuel yang sangat dinantikan dari adaptasi epik fiksi ilmiah karya Frank Herbert. Disutradarai oleh Denis Villeneuve, film...