Memanusiakan HIV: Para Aktivis Muda Berjuang Mengakhiri HIV/AIDS

Karena kemajuan dalam pengetahuan dan pengobatan HIV, banyak orang dengan HIV hidup sehat dan penuh hari ini. Tingkat infeksi HIV baru turun di banyak kelompok, tetapi tidak semua.

Di Amerika Serikat, lebih dari 1 dari 5 kasus baru HIV terjadi pada orang berusia 13 hingga 24 tahun. Di Afrika, AIDS adalah penyebab kematian nomor satu pada orang muda berusia 15 hingga 24 tahun.

Meskipun demikian, banyak anak muda yang tidak diuji. Stigma yang melekat pada hidup dengan HIV dapat menjadi penghalang untuk mendapatkan perawatan. Dalam penelitian terhadap remaja usia 15 sampai 24 tahun, 84 persen setuju bahwa ada stigma tentang infeksi HIV.

Ada juga informasi yang salah tentang bagaimana HIV ditularkan dan apa artinya menjadi HIV-positif. Data dari tahun 2018 memperkirakan demikian 45 persen remaja HIV-positif tidak mengetahui status mereka. Orang dengan HIV yang tidak diobati dapat menularkan virus ke orang lain tanpa menyadarinya.

Tetapi jika orang menerima pengobatan yang tepat, tingkat HIV mereka dapat menjadi tidak terdeteksi, yang berarti virus tidak dapat ditularkan ke orang lain.

Tidak mengherankan jika anak muda takut untuk mengetahui atau mengungkapkan status mereka. Banyak anak muda — terutama remaja LGBTQIA+ — mungkin sudah menghadapi stigma, intimidasi, dan penolakan di sekolah atau di rumah, yang dapat mencegah mereka dari mendapatkan diuji atau mencari pengobatan.

Pendidikan merupakan bagian penting dari pencegahan HIV, tetapi pengetahuan tentang HIV masih rendah di kalangan remaja HIV-negatif. Pendidikan seks bervariasi dan tidak mencukupi di banyak wilayah di Amerika Serikat. Jumlah sekolah menengah AS yang memberikan pendidikan pencegahan HIV sebenarnya telah menurun antara tahun 2000 dan 2016.

Terlepas dari semua ini, ada beberapa aktivis muda luar biasa yang bekerja untuk mengubah alur cerita ini. Melalui pendidikan dan dukungan sebaya, mereka bertujuan untuk menurunkan tingkat HIV, mengurangi stigma, dan lebih mendukung remaja lain yang hidup dengan HIV.

Anda mungkin juga menyukai

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent News