Ringkasan
Sindrom iritasi usus besar (IBS) mempengaruhi sekitar 10 sampai 15 persen orang dewasa di Amerika Serikat, perkiraan American College of Gastroenterology. IBS adalah sekelompok gejala usus yang terjadi bersamaan. Gejalanya bisa meliputi:
- kram
- gas
- kembung
- sembelit
- diare
- sakit perut
Meskipun pemicu yang berbeda mempengaruhi orang yang berbeda, berbagai faktor dapat menyebabkan gejala, termasuk alkohol.
Bisakah saya minum alkohol jika saya menderita IBS?
Tampaknya tidak ada jawaban pasti untuk efek spesifik alkohol pada gejala IBS. Sebaliknya, itu adalah pertanyaan yang hanya bisa dijawab secara individual.
SEBUAH
Para peneliti juga mencatat alkohol menurunkan penyerapan dan pergerakan karbohidrat, seperti FODMAP. Ini dapat meningkatkan efek sampingnya dan dengan demikian gejala IBS, seperti kembung, gas, dan sakit perut.
Apa itu FODMAP?
FODMAP adalah singkatan dari fermentable oligosaccharides, disaccharides, monosaccharides and polyols. FODMAP adalah karbohidrat yang diserap dengan buruk oleh beberapa orang. Mereka telah dikaitkan dengan gejala pencernaan seperti:
- sakit perut
- kembung
- gas
- sembelit
- diare
Anda bahkan dapat memilih minuman beralkohol yang mungkin kurang berdampak pada IBS Anda.
Jaringan IBS mencatat minuman beralkohol rendah FODMAP meliputi:
- bir (meskipun karbonasi dan gluten mungkin menjadi masalah bagi sebagian orang)
- anggur merah atau putih (meskipun gula mungkin menjadi masalah bagi sebagian orang)
- wiski
- Vodka
- gin
Minuman beralkohol FODMAP tinggi yang harus dihindari meliputi:
- Cuka Apel
- Rum
- Sherry
- Pelabuhan
- anggur pencuci mulut yang manis
Anda juga dapat menggunakan diet rendah FODMAP untuk memilih mixer. Misalnya, sementara banyak jus buah tinggi FODMAP, jus tomat dan jus cranberry (tanpa sirup jagung fruktosa tinggi) bisa menjadi pilihan FODMAP rendah. Seltzer juga merupakan minuman rendah FODMAP untuk mencampur koktail.
Kiat untuk minum ketika Anda menderita IBS
Jika Anda memutuskan untuk minum alkohol, perhatikan konsumsi Anda untuk membantu Anda menentukan apakah jenis dan jumlah alkohol memengaruhi IBS Anda, dan jika ya, bagaimana caranya.
Berikut adalah beberapa tips yang perlu diingat:
- Jika Anda melihat peningkatan gejala IBS saat Anda minum, pertimbangkan untuk tidak minum alkohol.
- Pastikan untuk minum air saat Anda minum alkohol. Tetap terhidrasi dapat membantu mengencerkan alkohol, membuatnya tidak terlalu mengiritasi.
- Makan sambil minum. Makanan di perut Anda dapat membantu melindunginya dari iritasi. Tentu saja, pilih makanan Anda dengan bijak. Hindari makanan yang memicu gejala IBS Anda.
- Pertahankan asupan yang lambat untuk memberi waktu pada sistem pencernaan Anda untuk memproses alkohol.
- Pertimbangkan untuk membatasi konsumsi menjadi satu minuman per hari.
Dalam hal minum alkohol, moderasi adalah kuncinya. Perhatikan juga apa yang memicu gejala IBS Anda, dan berusahalah untuk mengelola pemicu tersebut di masa mendatang.
Bagi sebagian orang, menghindari alkohol sepenuhnya mungkin merupakan solusi terbaik. Dan selain mencegah pemicu IBS, tidak minum alkohol sama sekali biasanya baik untuk kesehatan Anda secara keseluruhan.